Waspadai Demam Berdarah, Pj Bupati Banyuasin Himbau Warga Terapkan Hidup Bersih dan Sehat
BANYUASIN, LS – Musim penghujan salah satunya berdampak banyaknya genangan air yang dapat menimbulkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) diakibatkan infeksi Virus Dengue yang ditularkan melalui satu gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina (dominan) maupun gigitan nyamuk Aedes Albopictus.
Untuk diketahui, Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya, dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah.
Heri Julianto, Ketua RT 11 RW 02 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin berharap agar pihak terkait melakukan fogging dan tindakan pencegahan merebaknya penyakit DBD.
“Kami berharap kepada Bapak Pj Bupati Banyuasin untuk memerintahkan pihak terkait agar segera melakukan fogging untuk mencegah penyakit mematikan tersebut. Kiranya Dinas Kesehatan Banyuasin segera bergerak cepat, karena saat ini warga RT. 11 RW 02 telah resah akan penyakit demam berdarah,” harapnya, (16/1/2024).
Senada, dikatakan salah satu warga yang mengakui bahwa saudaranya ada yang terjangkit Demam Berdarah.
“Itu si Iwan sudah terkena DBD, jadi kami harap Dinas Kesehatan segera melakukan tindakan sebelum menyebar dan banyak lagi warga atau anak-anak yang terjangkit demam berdarah,” pinta Warga tersebut.
Menanggapi permasalahan itu, Pj Bupati Banyuasin H Hani Syopiar Rustam SH melalui Kepala Dinas Kominfo SP DR H Salni Pajar SAg MHI ketika dihubungi terkait permasalahan tersebut, menghimbau kepada masyarakat di Bumi Sedulang Setudung untuk mewaspadai ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue yang mengintai di saat musim penghujan ini.
“Jadi kita harus menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tampungan air alami di barang bekas atau wadah yang bisa menampung air hujan di sekeliling tempat tinggal menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk DBD. Jadi, PHBS menjadi salah satu antisipasi agar tubuh kita tetap sehat, ” jelas Kadiskominfo SP Banyuasin yang bergelar Doktor tersebut.
Dirinya juga mengharapkan, agar Kadinkes Banyuasin untuk mengimbau Kepala Puskesmas diwilayah masing-masing untuk segera melakukan fogging. Kemudian mengajak masyarakat untuk melaksanakan gotong royong, membersihkan dari barang-batang yang bisa membuat genangan air seperti ban bekas botol bekas, mengalirkan saluran yan tersumbat oleh sampah dan didampingi oleh ketua RT atau aparat desa atau kelurahan dan masyarakat.
Salni juga meminta masyarakat untuk mengoptimalkan kegiatan Pemberantas Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus, yakni Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.
Selain itu, melakukan kegiatan pencegahan DBD lainnya, seperti Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
“Termasuk menggunakan racun nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah supaya tidak gelap dan lembab, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk,” pungkasnya. (les/smsi)