Optimalisasi Fungsi Pengawasan Program Pertanian, Bupati Askolani Buka Dialog Jaga Pangan
BANYUASIN, Liputansumatera.com –Bupati Banyuasin H Askolani membuka Dialog Jaga Pangan, sebagai Optimalisasi fungsi pengawasan tentang program pertanian Tahun 2023 program Kementerian Pertanian di Kabupaten Banyuasin, di Guest House Rumah Dinas Bupati Banyuasin, (18/3/2023).
Dalam kesempatan itu, H Askolani mengatakan sektor pertanian merupakan salah satu Program Unggulan dari 7 Program Unggulan Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin Yaitu PETANI BANGKIT yang telah tertuang di dalam Misi Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin.
“Kami terus berupaya meningkatkan produksi tahun 2023, khususnya produksi padi sehingga dari peningkatan produksi tersebut dan keberhasilan Program Food Estate lainnya akan memantapkan Kabupaten Banyuasin sebagai Lumbung Pangan di Provinsi Sumatera Selatan, sebagai penyumbang Lumbung Pangan Nasional. Kabupaten Banyuasin merupakan penghasil gabah kering giling nomor 4 terbesar di Indonesia dan nomor 1 di luar Pulau Jawa di sehingga dengan pengembangan padi yang maksimal maka dapat mendukung ketahanan pangan”, tegasnya.
Askolani menambahkan, Pemkab Banyuasin melalui dinas pertanian juga terus mengembangkan lahan rawa untuk pengembangan tanaman pangan di Kabupaten Banyuasin berdasarkan data Statistik Pertanian adalah 178.511 Ha, dengan potensi lahan rawa pasang surut seluas 150,191 Ha dan potensi lahan rawa lebak seluas 28.320 Ha. realisasi total tanamnya untuk MT 2022 yaitu seluas 228.709 Ha dengan IP 100 yaitu 169.171 Ha dan IP 200 yaitu 59.538 Ha, sehingga pencapaian IP 200 hanya 1.3 %. berdasarkan data Statistik Pertanian sampai dengan bulan Februari 2023 pencapaian realisasi luas tanam padi kita MT 2022/2023 mencapai 140.254 Ha atau 56,52 %.
”Mengingat Kabupaten Banyuasin merupakan sentranya pertanian di Provinsi Sumatera Selatan bahkan Lumbung Pangan Nasional. Sehingga dengan momentum hari ini saya harapkan Pengawasan dan Pengawalan Program Pemerintah Pusat maupun daerah Dapat terus dilaksanakan dengan koordinasi antar lembaga dan berdampak nyata terhadap kontribusi peningkatan produksi baik peningkatan Indeks Pertanian (IP) dan Produktivitas di Kabupaten Banyuasin “PADI PETANI KITA UNTUK INDONESIA” menuju Banyuasin Bangkit Adil dan Sejahtera,” pungkasnya.
Sementara, Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Dr Jan S Maringka SH MH berharap, inspektorat selaku APIP dapat memberikan solusi dan mitigasi risiko-risiko secara cermat, cepat dan akurat dalam pengembangan pangan lokal antara lain padi karena padi menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Banyuasin.
Jan S Maringka menambahkan, untuk menjamin dalam menjaga ketahanan pangan, harus bersinergi dengan APIP lainnya, seperti BPKP dan instansi Aparat Penegak Hukum (APH) seperti Kejaksaan, Kepolisian untuk mengedepankan pencegahan dan Early Warning System.
“Pangan merupakan sektor penting untuk membangun bangsa dan negara agar lebih maju dan berkembang, untuk itu Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Inspektorat Jenderal menginisiasi program “Jaga Pangan” yang bertujuan untuk menjaga ketersediaan, keamanan dan stabilitas pangan. Mari bersama-sama, “JAGA PANGAN JAGA MASA DEPAN”, tutupnya.
Dalam giat kali ini diserahkan bantuan kementerian pertanian untuk Kabupaten Banyuasin Tahun 2023 dari Ditjen Tanaman Pangan Rp. 483.840.000, Ditjen Hortikultura Rp. 3.414.580.000, Ditjen Perkebunan Rp. 2.288.148.000, dan Ditjen PSP Rp. 217.680.000 dengan Total sebesar Rp. 6.404.246.000. serta penyerahan Bantuan sarana prasarana pengendalian PMK dari Kementan kepada Bupati Banyuasin jumlah 19.600 dosis vaksin, Disinfektan 400 ltr, Vaksin Carrirer Box 21 unit, Ear Tag 20768 pc, Aplikator 60 pcs. (Les)