MUBA, Liputansumatera.com – Sebanyak 22 dari 24 objek lebak lebung yang berada di desa Epil Kecamatan Lais kabupaten Musi Banyuasin (Muba) di lelang.
Harga objek lelang bervariasi, namun untuk tahun ini (2022-red) hampir seluruh objek yang dilelang mengalami penurunan yang cukup besar.
Hal itu dikatakan Kepala Desa Epil Armedi saat dikonfirmasi wartawan usai pelaksanaan lelang lebak lebung atau sungai di kantor Desa Epil, Senin (5/12/2022).
“Sebanyak 24 sungai yang menjadi objek lelang dan yang dilelang oleh Desa Epil sebanyak 22 sungai, dua lebung atau sungai yang tidak dilakukan pelelangan yakni Sungai Kembang Umur dan Sungai Kayuare, ” jelasnya.
Jumlah nilai lelang tahun ini imbuh Armedi, menurun sampai 70℅ dari tahun sebelumnya, pada tahun 2021 hampir mendekati angka Rp. 200 juta, namun tahun 2022 ini kurang lebih Rp. 69juta.
“Ini semua menurut laporan pengemin sungai, dikarenakan penghasilan para pengemin lelang rata – rata mengalami rugi,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Desa Teluk Nuraidah mengatakan, lelang lebak lebung di Desa Teluk Kecamatan Lais yang di gelar di halaman kantor Desa Teluk, (5/12/2022) sebanyak 12 lebak lebung / sungai.
Dua diantaranya bernilai 0, dikarenakan tidak ada peminat, yakni sungai Solok Gede Jawe dan sungai Buluran Gede Jawe. Lelang di buka dari 75℅ harga sebelumnya. Dan untuk dua sungai yang belum ada penawaran dari warga, maka waktu lelang di perpanjang hingga senin depan.
“Dari 10 sungai yang dilelang, tahun ini nilai jualnya turun drastis, karena ada dua sungai yang belum laku yakni Sungai Langkap dan Sungai Buntot, dua sungai tersebut lelangnya di perpanjang selama 1 minggu,” jelas Nora.
Camat Lais Demoon Hardian Eka Suza SSTP MSi dalam kesempatan itu mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya pelaksanaan lelang lebak lebung dengan lancar dan aman.
“Alhamdulillah, lelang hari pertama ini berjalan dengan lancar, tidak ada permasalahan dan diharapkan kegiatan lelang di desa lainya dalam Kecamatan Lais, kedepanya tetap aman dan kondusif,” pungkasnya. (mar/sur)