Liputansumatera.com
Tegas dan Lugas
muba sejahtera

Kembali Berulah, Warga Cegat Alat Berat Perusahaan Tambang Melintas di Jalan Walisongo

BANYUASIN, LS – Warga Desa Persiapan Bukit Makmur Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin mencegat alat berat yang akan melintas di jalan Walisongo. Hal ini guna mencegah kerusakan Fasilitas umum yang ada.

Menurut sejumlah warga, mobilisasi alat berat tersebut berpotensi merusak jalan yang sudah di cor oleh PTPN I Regional 7 Kebun Betung Krawo, termasuk ratusan meter corbeton yang dibangun oleh Pemkab Banyuasin beberapa tahun yang lalu, atas upaya warga setempat.

Menurut Mardian Charles didampingi warga lainnya, aktifitas mobilisasi ini sudah berulang kali dilakukan oleh pihak perusahaan tambang yang diduga milik PT MNC Infratama secara diam-diam. Kali ini diketahui warga, karena melakukan aktifitas pada sore hari.

Charles menambahkan, tidak ada larangan kendaraan untuk melintas dijalan tersebut, asal tidak melebihi kapasitas kekuatan cor beton yang ada.

“Ini corbeton bukan jalan tanah pak, yang kapasitas bukan perlintasan biasanya diklasifikasikan sebagai jalan kelas III atau lebih rendah dan umumnya memiliki batas muatan sumbu terberat sekitar 8 ton,” jelasnya.

Mewakili pemerintah setempat, Supri selaku Sekretaris Desa Persiapan Bukit Makmur mengaku, pihaknya sudah berapa kali kecolongan dengan melintasnya alat berat tersebut tanpa koordinasi.

Kali ini, dirinya meminta agar alat tersebut jangan dulu melintas, sebelum adanya kata sepakat dengan pemdes dan warga setempat. Selain itu, Supri juga menagih janji kepada pihak perusahaan atas janji akan memberikan bantuan perbaikan jalan berupa koral.

Saat aksi protes warga berlangsung, Humas PT MNC, Frezy, mendatangi lokasi tersebut. Dirinya meminta maaf atas ketidak nyamanan masyarakat setempat.

“Pertama-tama kami mohon maaf kepada warga terkhusus Walisongo karena aktifitas kami ini membuat macetnya jalan di Walisongo,” ujar Frezy.

Saat dikonfirmasi kronologis dapat melintas di jalur tersebut, dirinya mengatakan sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa. “Untuk hal itu, sebenarnya sudah ada komunikasi kita dengan pihak aparat desa, untuk pelaksanaan itu sudah berproses di kita pak,” imbuhnya.

Masih kata Frezy, untuk alat berat yang melintas tersebut diperkirakan 20 ton. “Persisnya saya tidak tahu, tapi itu PC 200, dari perkiraan sekitar 20 ton mungkin Pak. Nanti koordinasi kita bahas besok,” pungkasnya. (sur)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.