Liputansumatera.com
Tegas dan Lugas
muba sejahtera

Ikuti Prosesi Ruqyah, Seorang Warga Dibuat “Merinding”

BANYUASIN, Liputansumatera.com – Melihat secara langsung seseorang yang diduga terkena sihir atau teluh alias guna-guna, membuat Suharno warga Jalan Tanjung Mulyo Desa Bukit Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin merasa bergidik atau merinding bercampur sedih.

Pasalnya, baru kali ini dirinya menyaksikan langsung dengan mata kepala sendiri, perubahan wajah dan tingkah laku seorang ibu asal Pulau Harimau yang telah memiliki dua orang anak sebelum dan setelah diruqyah yang dilakukan di Pondok Pesantren Pesantren Al-Fath Jalan Tanjung Mulyo Dusun IV Desa Bukit Kecamatan Betung, Senin (26/4/2021) usai shalat tarawih berjamaah.

“Ya, saya bergidik menyaksikan prosesi rugyah ini. Saya merinding sekaligus sedih melihat prosesi penyembuhannya,” Jelas Harno.

Pantauan dilokasi, salah seorang ibu rumah tangga yang telah memiliki dua orang anak sedang dilakukan rugyah oleh seorang ustadz bernama Achmat Mustaqim SSosI, selaku pengasuh pondok pesantren Al-Fath yang berlokasi di Jalan Tanjung Mulyo Desa Bukit Kecamatan Betung.

Dalam prosesi penyembuhan, Ustadz Mustaqim membacakan ayat-ayat suci Al-Quran seraya mengelilingi pasien. Tingkah laku yang diperbuat pasien pun terlihat aneh. Dirinya sesekali menjauhi sang ustadz, seakan-akan risih dengan ayat suci yang dilantunkan.

Disela-sela pembacaan rukyah, pasien terkadang menghardik, tertawa, dan bersedih, dengan tatapan mata yang kosong dan tajam, seakan memberikan reaksi perlawanan kepada sang ustadz.

Saat prosesi itu juga, jin atau mahluk halus yang diduga bersarang ditubuh seorang ibu tersebut menjelaskan, asal muasal dirinya hingga masuk ketubuh dan mengganggu ibu dua orang anak ini.

“Metu, kowe gelem metu opo ora (keluar, kamu mau keluar apa tidak-red),” Perintah Ustadz Mustaqim dalam prosesi rukyah yang dilakukan.

Pernyataan itu dijawab dengan nada tinggi oleh mahluk yang ada ditubuh ibu ini. “Awas Kim ah,” Hardiknya seraya menjauh dari sang Ustadz.

Saat jin tersebut menyerah usai prosesi rugyah, ibu tersebut merasakan batuk, mual dan muntah diatas kantong plastik hitam yang telah disediakan.

Prosesi mengeluarkan jin yang bersarang ditubuh seorang ibu dua orang anak ini cukup lama, akibat banyaknya jin yang bersarang hingga belasan tahun lamanya.

“Ibu ini sudah dirasuki sejak masih gadis, jadi untuk penyembuhan membutuhkan waktu cukup lama juga,” Jelas Mustaqim.

Lebih jauh, Pengasuh Yayasan Al-Fath dan Pondok Pesantren Al-Fath ini menjelaskan, dalam agama Islam, ruqyah merupakan proses pelepasan sihir dan gangguan jin yang menempel pada tubuh manusia.

Ruqyah atau rukyah adalah metode penyembuhan de­ngan cara membacakan sesuatu pada orang yang sakit akibat da­ri ‘ain, sengatan he­wan, bisa, sihir, ra­sa sakit, gila, kera­sukan dan gangguan jin.

“Ruqyah membutuhkan kesabaran, karena kita melakukan penyembuhan  secara Islam,” Pungkasnya. (Red)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.