Ganti Rugi Belum Terealisasi, Warga Gelar Aksi Spontanitas di Depan Kantor PT Odira
BANYUASIN, Liputansumatera.com – Puluhan warga menggelar aksi spontanitas di depan kantor PT Odira Desa Keluang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (1/2/2022).
Aksi yang dimulai sekira pukul 09.00 WIB. ini buntut dari kekecewaan warga kepada pihak PT Odira, terkait realisasi ganti rugi pencemaran limbah yang mengakibatkan kerusakan kebun karet milik warga setempat.
Khahar salah satu perwakilan warga, sangat menyayangkan ketidak tegasan pihak PT Odira. Dirinya merasa kecewa atas lambanya dalam penanganan permasalahan tersebut.
“Kita sudah mengadakan pertemuan beberapa kali dengan pihak PT Odira, bahkan di saksikan aparat perintah setempat dan kepolisian. Namun hingga saat ini, belum adanya realisasi yang jelas,” keluhnya.
Senada, Roni warga Desa Keluang saat dikonfirmasi mengaku kesal dengan manajemen pihak PT Odira yang hingga saat ini belum memberikan kepastian atas tuntutan ganti rugi tersebut.
‘’Aksi ini kami lakukan secara spontanitas pak. Ini buntut kekecewaan dan ketidak jelasan pihak PT Odira yang sebelumnya sudah menyepakati untuk menyelesaikan permasalahan ini secepatnya,’’ ujar Roni.
Roni mengancam akan menggelar aksi berikutnya jika dalam waktu dekat pihak perusahaan belum juga merealisasikan tuntutan warga dampak pencemaran limbah milik perusahaan tersebut.
“Dengan adanya perusahaan yang beroperasi diwilayah kami, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif baik untuk daerah maupun masyarakat. Apabila dalam waktu dekat permasalahan ini tak kunjung selesai, jangan salahkan kami, jika kami akan menggelar aksi berikutnya. Bahkan kami minta, jika ada perusahaan yang semena-mena dan kurang peduli dengan warga desa penyangga khususnya ring 1, kami minta tutup saja pak.” pungkasnya.
Meski tak satupun pihak manajemen PT Odira dapat ditemui, sekira pukul 15.30 WIB massa akhirnya membubarkan diri.

Sementara, Fadhel Besee ekternal PT Odira saat dikonfirmasi via handphone mengaku saat ini dirinya sedang berupaya mencari jalan tengah terkait penyelesaian permasalahan tersebut.
“Saya sedang bekerja, guna menerobos ke manajemen ya, saat ini manajemen lagi mempersiapkan dan bukan dalam bentuk ganti rugi tetapi bentuk tali asih,” jelasnya.
Lebih lanjut Fadhel mengatakan, secara defakto pihaknya memiliki berita acara dalam pemantauan di tahun 2020 dengan pihak DLH Kabupaten Banyuasin, terkait anggapan limbah yang tercemar tersebut. “Makanya kita lagi mencari jalan tengahnya,” imbuhya.
Fadhel berjanji dalam minggu-minggu ini, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan masyarakat yang terdampak. (les)