Dua Desa di Banyuasin Terendam, Warga Berharap Normalisasi Sungai
BANYUASIN, Liputansumatera.com –Setidaknya dua kecamatan didalam Kabupaten Banyuasin mengalami banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang ektrim akhir – akhir ini. Selain itu, banjir yang melanda juga diduga akibat saluran navigasi yang tersumbat dan tidak dapat menampung air secara normal.
Kepala Desa Karang Mulya Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin, Carsa menjelaskan, setidaknya ada 270 rumah warga desanya ikut terendam banjir dengan ketinggian berkisar 40 centimeter, terutama di Rt 10 dan 13 Rw 03.
“Banjir yang melanda desa saya sudah berlangsung selama seminggu ini,” jelasnya, (8/11/2022).
Carsa memprediksi, penyebab utama terjadinya banjir di desa Karang Mulya dan sekitarnya akibat curah hujan yang tinggi dan menyempitnya saluran navigasi atau irigasi saluran sungai.
“Kami sangat merasakan dampak banjir ini, aktivitas warga terganggu terutama dibidang pertanian seperti bidang komoditi sawit, karet, palawija. Akibatnya, roda perekonomi masyarakat mati karena tidak bisa melakukan kegiatan perkebunan, pertanian serta akses jalanpun tergenang air. Tentu saja kami mengalami kerugian cukup besar akibat banjir ini,” imbuhnya.
Selaku Pemerintah Desa, pihaknya telah melakukan upaya sebisa mungkin dalam penanganan banjir seperti pembersih saluran air secara gotong royong guna mengurangi debit air yang tergenang.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan harapan dari masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk dilakukan upaya normalisasi saluran-saluran navigasi primer maupun sekunder yang tersumbat agar kejadian banjir tidak terulang lagi.
Terpisah, banjir juga melanda masyarakat Desa Sukajaya, yang mengakibatkan warga setempat terancam terisolir.
Berdasarkan pantauan beberapa media, sepekan terakhir ini, setidaknya ada 50 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian mencapai 2 meter mulai dari pintu masuk desa dan hampir menggenangi seluruh rumah warga.
Kepala Desa Sukajaya, Eka mengungkapkan hampir seminggu masyarakat desanya tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, air sampai menggenangi jalan otomatis arus transportasi darat lumpuh total akibat hujan deras dan sungai pasang besar.
Kades Sukajaya ini menduga, akibat saluran air atau parit primer dan sekunder terlalu dangkal sehingga tidak dapat menampung debit hujan yang tinggi akibatnya air meluap kemana-mana, menggenangi rumah penduduk desa hingga areal pertanian tergenang air, tegasnya.
Eka berharap pemerintah melalui dinas terkait untuk segera menindaklanjuti persoalan banjir ini.
“Sementara ini, kami bergotong royong dan secara swadaya menyewa alat berat mini, untuk menggaruk tanggul yang dilewati air agar banjir bisa sedikit teratasi,” pungkasnya. (smsi/red)