Liputansumatera.com
Tegas dan Lugas
muba sejahtera
 

Puasa Sawal Memiliki Keutamaan Sendiri

Liputansumatera.comPUASA setelah Ramadan yang dianjurkan adalah puasa syawal, merupakan puasa sunah yang dapat menyempurnakan amalan Ramadan.

Setelah bulan Ramadan usai, umat Islam akan memasuki bulan Syawal. Tanggal 1 Syawal diperingati sebagai hari raya Idulfitri. Bulan Syawal biasanya setiap Muslim mengisinya dengan bersilaturahmi dengan kerabat maupun tetangga.

Bulan Syawal memiliki makna “Peningkatan” yang artinya setiap Muslim diharapkan dapat meningkatkan ibadah dan amal baiknya usai Ramadan.

Selain bermaaf-maafan dan bersilaturahmi, ada satu amalan yang dianjurkan untuk dijalani yakni puasa setelah Ramadan yang disebut puasa Syawal. Puasa Syawal dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri atau mulai tanggal 2 Syawal, sampai akhir bulan Syawal.

Puasa setelah Ramadan ini dapat dilakukan selama enam hari dan bisa dijalankan berturut-turut atau terpisah-pisah. Puasa setelah Ramadan satu ini ternyata memiliki keutamaan tersendiri.

Puasa setelah Ramadan merupakan puasa sunah yang memiliki keistimewaan tersendiri, sebagaimana yang diterangkan dalam hadits Qudsi, Allah Swt berfirman:

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (قال الله عز وجل: كل عمل ابن آدم له إلا الصيام؛ فإنه لي وأنا أجزي به، والصيام جنّة، وإذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث، ولا يصخب، فإن سابّه أحد أو قاتله فليقل: إني امرؤ صائم، والذي نفس محمد بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك، للصائم فرحتان يفرحهما: إذا أفطر فرح، وإذا لقي ربه فرح بصومه) رواه ومسلم

“Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu).” Kemudian, Rasulullah melanjutkan, “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi.

Berdasarkan Syarah Nawaawi ‘ala Muslim juz 7 halaman 56 disebutkan, alasan menyamakan pahala enam hari Syawal dengan puasa setahun lamanya berdasarkan nilai pahala kebaikan yang diberikan dilipatkan hingga 10 kali ganjaran (1 bulan Ramadan, 30 hari x 10 = 300 hari). Adapun 6 hari di bulan Syawal menyamai dua bulan lainnya (6 x 10 = 60 hari atau 2 bulan). “Jadi total 360 hari kita mendapatkan pahala puasa.

Berikut ini lafal niat puasa Syawal.

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Adapun orang yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan sunah puasa Syawal, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunah. Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari. Berikut ini lafalnya.

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.” Wallahu a’lam. (Red)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.