Kongres Pemilihan Ketua PWI dan Dewan Kehormatan Berlangsung
JABAR, LS – Kongres PWI 2025 yang digelar dari 29 hingga 31 Agustus 2025 dengan motto “BANGKIT BERSATU” berlangsung di BPPTIK KOMDIGI, Jalan Sekolah Hijau Kav No 2 Simpangan Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pada Rundown, Kongres PWI dihari kedua, Sabtu (30/8/2025) dimulai dengan silaturahmi yang diisi dengan beberapa sesi diantaranya sambutan Ketua Dewan Pers, sambutan Gubernur Jawa Barat, sambutan Menteri Hukum RI, sambutan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang sekaligus membuka Kongres Persatuan dan ditutup dengan pembacaan doa dan ramah tamah.
Usai ishoma, acara dilanjutkan dengan pelaksanaan Kongres Persatuan dengan agenda Sidang Pleno I (Pembahasan Tata Tertib) :
1. Pembukaan (MC);
2. Pimpinan Sidang Pleno I (SC) 7 orang;
3. Pembacaan Daftar Hadir Peserta (OC);
4. Pembacaan Susunan Acara Kongres (SC);
5. Pengantar Kongres oleh Hendry Ch Bangun, Ketum Kongres XXV 2023 Bandung;
6. Pengantar Kongres oleh Zulmansyah Sekedang, Ketum KLB 2024 Jakarta;
7. Penyerahan Pataka PWI dari Ketum Hendry Ch Bangun dan Ketum Zulmansyah Sekedang kepada SC;
8. Pemandangan Umum atas pelaksanaan kongres;
9. Penetapan Demisioner Kepengurusan Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang;
10. Pembahasan Tata Tertib (Tatib);
11. Pemilihan 3 (tiga) Pimpinan Sidang Pleno II, untuk Pemilihan Ketua Umum dan Ketua Dewan Kehormatan;
12. Penyerahan Palu Sidang dari Ketua SC kepada Pimpinan Sidang Terpilih (Pimpinan Pleno II).
Pada sidang pleno II, proses pemilihan calon Ketua Umum (Caketum) dan Calon Ketua Dewan Kehormatan (DK) dimulai dengan :
1. Pembacaan syarat menjadi calon Ketua Umum, dan Calon Ketua Dewan Kehormatan;
2. Pembacaan Surat Pernyataan Dukungan Calon Ketum dan Calon Ketua DK;
3. Konfirmasi Kesediaan menjadi calon Ketum dan calon Ketua Dewan Kehormatan;
4. Penetapan Calon Ketum dan Calon Ketua Dewan Kehormatan;
5. Penyampaian Visi-Misi Calon Ketum sesuai abjad;
6. Persiapan, penyediaan alat peraga, dan proses pemilihan;
– Dua kotak suara untuk Calon Ketum dan Calon Ketua Dewan Kehormatan;
– Enam bilik dan meja pemungutan suara;
– Kartu suara;
– Ballpoint/alat tulis;
– Papan tulis/papan peraga, dan;
– Layar lebar LED
7.Para Calon Ketum dan Calon Ketua Dewan Kehormatan dipersilakan mengambil tempat di depan meja Steering
Committee untuk menyaksikan langsung jalannya pemilihan;
8. Konfirmasi/Menawarkan kepada Calon Ketum dan Calon Ketua Dewan Kehormatan, apakah penentuan Ketum dan Ketua Dewan Kehormatan dapat melalui Musyawarah- Mufakat – Bab VII PRT PWI Pasal 30 ayat (1);
9. Apabila tercapai mufakat, untuk mengusung satu nama calon, maka secara aklamasi ditetapkan Ketua Umum terpilih atau Ketua Dewan Kehormatan terpilih, namun apabila tidak tercapai mufakat, maka dilakukan pemungutan suara (voting);
10. Penghitungan kartu suara, harus sesuai dengan jumlah hak suara seluruh PWI Provinsi;
11.Penyampaian Tata Cara Pemilihan;
12. Mengundang 2 (dua) orang saksi dari masing-masing calon untuk bertugas di kotak suara dan di papan tulis dan slidesshow;
13. Pimpinan Sidang mengundang satu persatu ketua-ketua PWI Provinsi untuk mengambil kartu suara, dan selanjutnya dipersilakan masuk ke dalam bilik suara dengan catatan tidak membawa alat komunikasi jenis apapun;
14. Pembukaan kotak suara;
15. Menghitung jumlah kartu suara dari dalam kotak suara, harus sesuai dengan jumlah hak suara PWI Provinsi;
16. Penghitungan suara:
Kartu suara yang rusak, tidak dapat dibaca, tertulis lebih dari satu nama calon, menulis nama yang bukan calon, dan/atau menandatangani kartu suara, dinyatakan tidak sah;
– Apabila hanya 2 (dua) calon, maka salah satu calon yang memperoleh suara terbanyak, dinyatakan sebagai Ketua Umum atau Ketua Dewan Kehormatan Terpilih;
– Apabila, lebih dari 2 (dua) calon, maka hasil akhir penghitungan suara, bagi calon yang memperoleh suara lebih dari 50% +1, dinyatakan sebagai Ketua Umum terpilih, dan/atau Ketua Dewan Kehormatan terpilih;
– Namun, apabila tidak ada yang memperoleh suara 50%+1, maka akan dilakukan putaran kedua, diikuti hanya dua
calon yang meraup jumlah suara terbanyak pertama dan terbanyak kedua;
– Calon yang memperoleh suara terbanyak, dinyatakan sebagai Ketua Umum dan/atau Ketua Dewan Kehormatan terpilih;
– Apabila masih tetap sama jumlah perolehan suara, maka kembali dilakukan musyawarah-mufakat, namun apabila gagal, diadakan putaran ketiga, dan/atau dilakukan pengundian;
– Setelah proses pemilihan selesai dilaksanakan, Pimpinan Sidang Pleno II mengumumkan dan menetapkan nama calon Ketua Umum terpilih, dan/atau Ketua Dewan Kehormatan terpilih;
17.Ketua Umum terpilih, dan Ketua Dewan Kehormatan terpilih dipersilakan menyampaikan sepatah-kata/sambutan singkat;
18. Penandatanganan Berita Acara Kongres Persatuan PWI 2025 (Pimpinan Sidang dan Ketum terpilih);
19. Pimpinan Sidang Pleno II menyerahkan Palu Sidang kepada Ketua Umum terpilih;
Sidang Pleno III : Pengesahan Pengurus Pusat PWI Masa Bakti 2025 – 2030 :
1. Ketua Umum terpilih masa bakti 2025-2030 memimpin sidang pleno III untuk melakukan:
a. Pemilihan anggota formatur berjumlah maksimal 5 (lima) orang, dapat langsung diputuskan melalui aklamasi, atau voting;
b. Ketua Umum terpilih memimpin rapat khusus Formatur untuk penyusunan kelengkapan anggota Dewan Kehormatan, dan kelengkapan Pengurus PWI Pusat masa bakti 2025-2030;
c. Apabila Ketua Umum terpilih dan hasil kerja Tim Formatur belum dapat menyampaikan kelengkapan /susunan kepengurusan PWI Pusat masa bakti 2025-2030 pada saat Kongres, maka Kongres memberi batas waktu, selambat-lambatnya 30 hari setelah Kongres Persatuan PWI 2025, untuk menyampaikan /mengumumkan, sekaligus mengesahkan susunan kepengurusan PWI Pusat;
d. Ketua Umum terpilih diberi mandat dan kewenangan oleh Kongres, untuk segera melegalisasikan hasil keputusan Kongres di notaris dan Kementerian Hukum;
Penutupan Kongres
– Sambutan Ketua Umum dan Ketua Dewan Kehormatan terpilih;
– Sambutan Ketua Dewan Pers;
– Sambutan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, sekaligus menutup secara resmi Kongres Persatuan PWI 2025. (Les)