Kantongi 52 Suara, Akhmad Munir Pimpin PWI Pusat Periode 2025-2030
JABAR, LS – Akhmad Munir terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Periode 2025 – 2030, dalam Kongres PWI tahun 2025 yang dilaksanakan di Gedung BPPTIK Cikarang Kabupaten Bekasi, Kementrian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Sabtu (30/8/2025).
Proses pemilihan Ketua PWI dan Ketua Dewan Kehormatan (DK) ini memperebutkan dukungan dari 87 suara yang berasal dari Provinsi se-Indonesia. Meski diwarnai dengan suasana perdebatan yang sengit, Kongres PWI ini tetap berjalan dengan aman dan lancar.
Dalam sidang pleno pemilihan Ketua PWI Pusat, Akhmad Munir Meraih 52 Suara unggul 17 Suara dari rivalnya Hendri Ch Bangun, yang memperoleh sebanyak 35 suara dan berhak menduduki jabatan sebagai Ketua Umum PWI Pusat Periode 2025-2030. Sementara, Atal S Defari meraup 44 suara sementara Sihono mendapatkan 42 suara dan berhasil menjadi Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat.
Ketua PWI Pusat terpilih, Akhmad Munir dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan dan dukungan, hingga dirinya unggul dan menjadi ketua PWI Pusat Periode 2025-2030.
“Kami sampaikan dan mudah-mudahan apa yang kita rencanakan, apa yang kita upayakan berjalan dengan baik dan saya juga mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Dewan Pers, Ketua PWI Hasil Kongres Bandung bapak Hendry Ch Bangun, Ketua PWI KLB Jakarta Bang Zulmansyah Sekedang, Kepada seluruh Ketua PWI seluruh Indonesia yang telah dengan hati besar dan dengan legowo mengantarkan Kongres PWI ini menjadi bersatu kembali,” ujarnya.
Munir berharap dukungan dari seluruh PWI Provinsi, PWI Pusat, dan semuanya untuk membawa PWI kedepan lebih baik.
“Dan terakhir, saya tentu banyak terima kasih kepada Steering Committee Pak Zulkifli dan kawan-kawan, Organizing Committee, Mas Martin, dan kawan-kawan serta seluruh tim panitia yang telah bekerja secara baik, secara cepat untuk bisa menggelar kegiatan Kongres ini dengan baik dan insya Allah barokah,” pungkasnya.
Ditambahkan Ketua Dewan Kehormatan terpilih, Atal S Defari, mengatakan bahwa drama pemilihan ini pernah terjadi di Solo, ketika dirinya unggul tiga suara.
“Anda sudah membuat drama kongres ini menjadi drama yang hebat, heroik, luar biasa. Damai juga luar biasa, kompetitif juga. Karena itu saya kira kami harus mengucapkan terima kasih,” tukasnya. (les)